Kita... Melihatnya dengan Mata dan Hati

Selasa, 28 Desember 2010

Ngarsopuro

Ngarsopuro merupakan suatu kawasan di depan Pura Mangkunegaran, yang dahulu berjajar toko-toko elektronik kurang tertata serta terdapat pasar antik triwindu . Kawasan ini sejak tahun 2009 telah di sulap menjadi suatu tempat yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi.
Dengan ditatanya toko2 dan direhabnya pasar antik Triwindu dengan bangunan etnik yang sekarang berubah nama menjadi pasar  antik windujenar.Di sebelah kiri kanan JL Diponegoro di kawasan ngarsopuro tersebut tampak sangat nikmat untuk pejalan kaki tempat bercengkrama karen di trotoar tersebut dipasang paving ,tempat duduk dan berbagai patung serta lukisan menghiasi area tersebut.
Pada setiap malam libur area tersebut menjadi semakin semarak dan menarik untuk dikunjungi karena terdapat night market yang menjual berbagai barang souvenir khas Kota Solo.

Kamis, 02 Desember 2010

Kampoeng Batik

Kampoeng batik LAWEYAN

Batik merupakan karya seni tradisional yang banyak ditekuni oleh masyarakat Laweyan, maka kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung “Juragan Batik” dan mencapai kejayaannya pada di era 1970-an. Banyak showroom batik di kampung batik yang menarik dan dapat di kunjungi di salah satu daerah wisata ini.
Kampoeng Laweyan merupakan suatu kelurahan yang luas wilayahnya 24.83 ha dengan penduduk sekitar 2500 jiwa. Laweyan adalah kampung batik tertua di Indonesia.Eksistensi para pengusaha batik/juragan Laweyan sangat terkenal terutama pada jaman keemasan era KH Samanhudi sekitar tahun 1911.
Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan dan kondisi lingkungan yang khas. Arsitektur rumah tinggal di kampung batik ini umumnya di pengaruhi unsure tradisional Jawa, Eropa(Indisch), China dan Islam. Bangunan-bangunan ini dilengkapi dengan pagar tinggi atau “Beteng” yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit.





Kampoeng batik KAUMAN


Kampung Kauman mempunyai kaitan erat dengan sejarah perpindahan kraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto dan kaum. Keberadaan kaum sebagai penduduk mayoritas di kawasan inilah yang menjadi dasar pemilihan nama "kauman".

Masyarakat kaum (abdi dalem) mendapatkan latihan secara khusus dari kasunanan untuk mebuat batik baik berupa jarik/selendang dan sebagainya. Dengan kata lain, tradisi batik kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan bekal keahlian yang diberikan tersebut masyarakat kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga kraton.

Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis), batik murni cap dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik kraton Kasunanan merupakan produk unggulan kampung batik kauman. Produk-produk batik kampung kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima, rayon.

Kampung yang memiliki 20-30an home industri ini menjadi langganan dari para pembeli yang sudah terjalin secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang, Eropa, Asia Tenggara dan Amerika Serikat). Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan membatik.

Disamping produk batik, kampung batik Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang ditengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat disekitar kampung kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar kampung kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan khusus bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik.




Sumber : Pemerintah Kota Surakarta